Gedung Sapta Pesona Dibangun oleh Menteri? Ini Faktanya

pintuwisata 16 Desember 2022

Gedung Sapta Pesona sudah terkenal menjadi Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Mungkin masyarakat mengenal gedung ini dari gossip atau sindiran Pandji Pragiwaksono. Namun, banyak orang yang menganggap bahwa Gedung Sapta Pesona dibangun oleh menteri.

Gedung Sapta Pesona Dibangun oleh Menteri Ini

Banyak orang yang pernah mendengar Gedung Sapta Pesona dari rumor tentang Joop Ave dan orientasi gendernya. Namun, rumor bahwa gedung tersebut didirikan Joop Ave itu tidak sepenuhnya benar. Jadi, Gedung Sapta Pesona dibangun oleh menteri siapa?

Bangunan berbentuk candi bentar itu memulai masa pembangunannya pada 20 November 1991. Pembangunan tersebut diawali oleh peletakan batu pertama oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata (saat itu Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi) saat itu. 

Awalnya, bangunan itu hanya memiliki satu lantai sebelum berubah menjadi 25 lantai. Pembangunan gedung itu dilakukan secara bertahap mulai Agustus 1992 hingga Juni 1995.

Menteri Pariwisata dijabat oleh Joop Ave saat peresmian gedung itu. Ini menjadi kesalahpahaman bahwa Gedung Sapta Pesona menjadi warisan Joop Ave.

Arsitek yang membangun gedung ini adalah Ir. Panogu Silaban. Gagasan dalam desain bangunan ini adalah memadukan konsep teknologi tinggi dengan warisan nusantara. Akan tetapi, usaha menyatukan konsep modern dan tradisi candi berakhir menjadi candi institusi kapitalis.

Struktur Gedung Sapta Pesona

Struktur Gedung Sapta Pesona
Gedung Sapta Pesona dibangun oleh menteri via kemenparekraf.go.id

Gedung yang menjadi kantor Kementerian Pariwisata itu memiliki pondasi tiang pancang berkedalaman 36-40 meter. Tiang itu ditempatkan di tanah lembek dan berlensa. Struktur atas gedung itu menggunakan kombinasi tembok geser (shear wall) dan tembok core (core wall).

Demi membantu menahan gaya lateral gedung, bagian atasnya dipasang frame besi perimeter. Pada puncak gedung atau disebut sebagai satelit, cap beam diberikan untuk menyatukan semua penahan gaya lateral.

Pernah Dianggap Mirip Organ Intim Laki-laki

Kontroversi pun tetap berlanjut dari penerapan desain candi hingga selesai pembangunannya. Banyak orang yang menganggap desain Gedung Sapta Pesona mirip organ intim laki-laki dan berhubungan erat dengan orientasi seksual Joop Ave.

Kedua hal ini pernah disinggung oleh komedian Pandji Pragiwaksono melalui podcast HAS Creative. Dalam podcast itu, ia menyindir sosok menteri yang bertanggung jawab dalam pembangunan gedung itu. Ia juga menyinggung anggapan bahwa Joop Ave adalah homoseksual.

channel podcast HAS Creative via youtube.com

Terdapat pula sebuah rumor bahwa Joop Ave menggunakan konsep lingga yoni dalam pembangunan gedung itu. Ini menjadi pemicu masyarakat menyebarkan gosip miring tentang orientasi seksual Joop Ave.

Asal-usul Nama Sapta Pesona

Meski sejarah Gedung Sapta Pesona penuh kontroversi, namanya memiliki makna yang baik. Sapta Pesona dipercaya dapat mengundang hal positif bagi setiap pengunjung.

Nama Sapta Pesona ini dipilih karena mengandung harapan agar mampu menciptakan kenyamanan. Oleh karena itu, pengunjung diharapkan memiliki kesan yang baik.

KBBI mencatat bahwa Sapta Pesona dapat diartikan sebagai tujuh upaya pemerintah untuk menarik wisatawan berkunjung. Ketujuh upaya itu adalah aman, bersih, indah, kenangan, ramah-tamah, sejuk, dan tertib.

Sapta Pesona juga disebut sebagai bentuk usaha dalam memberi pelayanan terbaik bagi pengunjung, terutama wisatawan. Dapat dikatakan konsep tersebut menjadi usaha bagi pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan kondusif sebagai tuan rumah.

Penutup

Tidak salah jika menganggap Gedung Sapta Pesona dibangun oleh menteri. Baik Soesilo Soedarman dan Joop Ave turut berkontribusi dalam pembangunannya. Namun, Gedung Sapta Pesona tetap menjadi warisan dari Soesilo Soedarman terlepas dari berbagai rumor yang beredar.

Pintu Wisata

Pintuwisata.com adalah situs direktori tempat wisata Indonesia terlengkap. Cari dan temukan destinasi wisata terbaik yang ingin kamu kunjungi.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

error: Content is protected !!